Jumat, 17 November 2017

AGROKLIMATOLOGI : PEMBENTUKAN AWAN DAN SIKLUS HIDROLOGI

Pembentukan Awan dan Hujan (Siklus Hidrologi)  

Kondensasi: proses perubahan uap air menjadi air atau larutan.
·         Di atmosfer, kondensasi dapat terjadi melalui tiga cara:
  1. Jika suhu udara turun hingga mencapai suhu titik embun tanpa penambahan uap air.
  2. Jika ada penambahan uap air tanpa pengurangan panas atau kenaikan suhu.
  3. Jika kapasitas udara menampung uap air berkurang akibat kenaikan tekanan ataupun penurunan suhu.
·         Salah satu syarat terjadinya awan adalah naiknya massa udara ke atmosfer dan membawa serta uap air.
·         Suhu udara yang naik lebih rendah dari suhu udara lingkungan      (Gambar balon).

Keadaan balon yang terangkat ke udara akibat perbedaan tekanan antara balon dengan udara lingkungan
Pembentukan Awan
·         Awan, kumpulan bintik-bintik air yang melayang-layang di udara setelah mengalami kondensasi dengan ukuran yang masih relatif kecil.
·         Secara klimatologi awan mempunyai banyak manfaat yaitu sebagai unsur cuaca/iklim dan sebagai pengendali cuaca/iklim.
·         sebagai pengendali cuaca/iklim, awan merupakan sumber air bagi terjadinya hujan.
·         Tiga hal penting yang harus dipenuhi agar uap air yang ada di udara dapat terbentuk menjadi butir2 air dan seterusnya menjadi hujan:
1. Adanya uap air
2. Adanya inti-inti kondensasi
3. Adanya proses pendinginan
Tipe-Tipe Awan:
·         Secara umum dikelompokkan atas empat kelompok yaitu:
  1. Awan Tinggi (Cirrus, Cirrostratus dan Cirrocumulus) ketinggian > 6000 meter, suhu sangat rendah.
  2. Awan Sedang/pertengahan (Altocumulus dan Altostratus) ketinggian 2000-6000 meter.
  3. Awan Rendah (Stratus, Stratocumulus dan Nimbostratus) ketinggian 200 meter
  4. Awan yang Berkembang Vertikal (Cumlus dan Cumulonimbus)
Presipitasi
·         Presipitasi, bentuk umum dari semua bentuk air yang jatuh dari atmosfer ke permukaan bumi.
·         Presipitasi, bentuk umum dari pengendapan atau pengembalian air yang telah di uapkan ke atmosfer jatuh kembali menuju permukaan bumi (daratan maupun lautan).
·         Beberapa bentuk presipitasi: hujan, kabut, embun smog, glaze, salju, hail, graupel, sleet, dew, rime dan kepingan salju.
·         Bentuk presipitasi yang penting dan umum terjadi di wilayah tropik adalah hujan yang merupakan satu-satunya sumberair untuk kehidupan di permukaan bumi.
·         Berdasarkan proses terjadinya awan atau pengangkatan massa uap air, hujan digolongkan menjadi tiga tipe yaitu:
1.Hujan Konvektif
2.Hujan Orografik
3.Hujan Gangguan (Hujan Frontal dan Hujan Siklonik).

1.  Hujan Konvektif, tipe hujan yang terbentuk akibat penyinaran matahari secara intensif.
2. Hujan Orografik, hujan yang terbentuk dari pengangkatan massa udara akibat halangan atau bukit.
3. Hujan Frontal dan Hujan Siklonik, tipe hujan yang terjadi akibat adanya gangguan yaitu frontal akibat pertemuan massa udara yang sifatnya berbea (udara dingin dan hangat) dan Silklonik akibat pusat tekanan rendah.

·         Perhitungan hujan wilayah dapat dilakukan melalui tiga metode yang disesuaikan dengan karakteristik biofisik wilayah.
·         Tiga metode perhitungan hujan wilayah:

  1. Metode rata-rata (aritmatik)
  2. Metode polygon Thiessen
  3. Metode Isohyet
Siklus Hidrologi
·         Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:

      1. Evaporasi/ Transpirasi
 Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es. 
      2. Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah
Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan
     3. Air Permukaan
Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. 


Siklus Hidrologi secara Deskriptif 

Siklus Hidrologi secara Kualitatif
(Siklus Hidrologi untuk lintang rendah (Tropik) )

(Siklus Hidrologi untuk lintang tinggi (Temperate)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar